LANGKAR.ID, JAKARTA – Suasana penuh kehangatan menyelimuti Halalbihalal dan Silaturahmi Warga Banjar se-Jabodetabek yang digelar di Auditorium Manggala Wanabakti Kementerian Kehutanan RI, Minggu (15/6/2025). Acara tahunan ini menjadi momen spesial bagi warga Banua di perantauan, bukan hanya untuk bersua dan melepas rindu, tapi juga berburu kuliner dan kerajinan khas Kalimantan Selatan.
Sejak pukul 06.00 WIB, puluhan stand makanan dan jajanan khas Banjar mulai ramai dikunjungi. Berbagai hidangan seperti soto Banjar, ketupat kandangan, nasi kuning, lontong, hingga asinan ikan tersaji menggoda selera. Sementara jajanan tradisional seperti bingka, pundut, buras, hingga wadai untuk pun tak luput dari serbuan pembeli.
“Senang kalau ada acara seperti ini. Rasanya ingin mencicipi semua makanan khas Banjar. Ini obat rindu yang enak banget,” kata Hj Asniah, warga Banjar yang tinggal di Jakarta.
Tak hanya kuliner, stand kerajinan tangan seperti kain sasirangan dan pernak-pernik khas Banua juga ramai peminat. Beberapa produk bahkan ludes sebelum acara usai.
Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin yang hadir bersama istri sekaligus Ketua TP PKK Kalsel, Hj Fathul Jannah, turut mengapresiasi antusiasme warga terhadap produk UMKM Banua. Ia menyatakan siap membuka ruang promosi lebih luas bagi para pelaku usaha tersebut.
“InsyaAllah nanti kita fasilitasi agar UMKM Banua bisa tampil rutin di Anjungan Kalimantan Selatan di TMII,” ujar Gubernur Muhidin.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya karena kuliner khas Banjar kini semakin dikenal dan dicintai, bahkan oleh masyarakat luar daerah di Jabodetabek.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Dr Rumaisah Satyawati berharap Pemprov Kalsel terus mendukung geliat UMKM Banua. Ia menyebut, brand seperti Soto Bang Suhai dan Dapur Bunda sudah mulai dikenal luas di kalangan warga perantauan.
“Dukungan dari pemerintah sangat penting agar UMKM Banjar bisa terus tumbuh dan berkembang,” tegasnya.
Ajang tahunan ini membuktikan bahwa budaya, cita rasa, dan semangat kebersamaan warga Banjar tetap hidup meski jauh dari kampung halaman. (L212)