LANGKAR.ID, Banjarmasin – Di tengah kondisi darurat sampah yang dihadapi Kota Banjarmasin, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin menggencarkan gerakan reaktivasi ratusan Bank Sampah agar kembali aktif dan berperan dalam pengelolaan sampah dari sumbernya.
Langkah ini ditandai dengan peluncuran Gerakan Reaktivasi Bank Sampah Banjarmasin bertema “Hidupkan Kembali Bank Sampah, Wujudkan Banjarmasin Lebih Indah”, yang digelar di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Kamis (2/10/2025) petang.
Wali Kota Banjarmasin Yamin HR hadir langsung membuka kegiatan tersebut bersama Kepala OJK Kalsel Agus Maiyo, Kepala DLH Banjarmasin Alive Yoesfah Love, serta para camat, lurah, dan pengurus Bank Sampah se-Kota Banjarmasin.
Yamin menegaskan, gerakan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah nyata untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap sampah.
“Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga dalam memilah dan mengelola sampah dari rumah tangga, sekaligus menekan volume sampah yang dibuang ke TPA,” ujar Yamin.
Ia menjelaskan, sejak zona aktif TPAS Basirih ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada Februari 2025, Banjarmasin terpaksa mengirim sampah ke TPA Regional Banjarbakula di Banjarbaru — namun dengan syarat hanya sampah residu yang bisa diterima dan jumlahnya terbatas.
“Kondisi ini memaksa kita semua bergerak bersama. Salah satu solusi paling efektif adalah mengaktifkan kembali sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycle) lewat Bank Sampah. Selain membantu lingkungan, sistem ini juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup mencatat ada 435 Bank Sampah di Banjarmasin, namun yang aktif beroperasi masih di bawah 200 unit. Melalui gerakan ini, Pemkot akan melakukan inventarisasi dan mencari solusi bagi unit yang tidak aktif agar bisa berjalan kembali.
“Kami mengimbau seluruh pengelola Bank Sampah untuk kembali mengaktifkan unit masing-masing secara bertahap. Dengan kolaborasi semua pihak, Banjarmasin bisa lebih bersih dan berdaya,” pungkas Yamin. (L212)