LANGKAR.ID, Banjarmasin – Komisi III DPRD Kalimantan Selatan menyoroti lambatnya proses pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir yang melanda provinsi ini sejak 2021. Sorotan tersebut muncul dalam rapat kerja bersama Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (Perkim) Kalsel yang digelar di ruang Komisi III lantai 4, Rabu (23/07).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Maulana, menegaskan bahwa percepatan pembangunan rumah warga menjadi prioritas utama saat ini. Ia menyebutkan bahwa terdapat 140 rumah terdampak di 13 kabupaten/kota yang telah terdata, namun progres rehabilitasi masih jauh dari harapan.
“Fokus kita saat ini pada pembangunan rumah korban bencana. Data yang kami miliki mencatat 140 rumah, tetapi progresnya belum signifikan,” tegas Maulana.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian anggaran murni belum terserap secara optimal. Meski begitu, pihaknya memastikan tindak lanjut akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Insya Allah, pelaksanaan akan mulai berjalan bulan depan. Dari hasil evaluasi, hampir seluruh program masih berada dalam tahap yang aman,” ujarnya.
Maulana menambahkan bahwa proses pendataan terhadap dampak banjir dilakukan sejak awal 2021 dan terus diperbarui hingga kini agar seluruh korban bencana bisa mendapatkan haknya.
Ia pun berharap percepatan program ini dapat sejalan dengan visi dan misi Presiden, khususnya mendukung target nasional pembangunan 3 juta rumah hingga 2026. (L212)