LANGKAR.ID, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah bisa menembus angka 8 persen pada tahun-tahun mendatang. Untuk mencapai target ambisius tersebut, sektor investasi dipacu sebagai mesin penggerak utama.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri, menyampaikan komitmen tersebut dalam pernyataannya terkait usulan program prioritas tahun 2026, Selasa (22/7).
“Saat ini pertumbuhan ekonomi kita rata-rata masih di kisaran 5 persen. Namun dengan strategi yang tepat dan konsisten, kita optimis bisa menaikkan angka itu secara bertahap, 1 hingga 2 persen setiap tahun, hingga menyentuh 8 persen sesuai target visi-misi Gubernur H. Muhidin,” ujar Endri saat ditemui di Banjarbaru, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, sektor investasi merupakan salah satu instrumen paling cepat memberikan efek nyata terhadap laju ekonomi. Oleh karena itu, DPMPTSP terus mengembangkan strategi untuk menarik minat investor, salah satunya melalui penguatan dokumen kajian potensi investasi atau Investment Project Ready to Offer (IPRO).
“IPRO ini sangat penting karena memberikan gambaran komprehensif dan kepastian bagi para calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Kalsel,” jelas Endri.
Tak hanya itu, DPMPTSP juga menantikan pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal yang kini tengah dibahas di DPRD Kalsel. Regulasi ini akan menjadi dasar hukum yang memberikan kepastian, perlindungan, serta kemudahan bagi investor.
Endri menegaskan bahwa masuknya investasi tak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mampu menciptakan sentra ekonomi baru, menyerap tenaga kerja lokal, dan menambah pendapatan daerah.
“Satu investasi yang masuk ke daerah bisa menciptakan efek domino — dari membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, hingga memicu pertumbuhan ekonomi baru,” tutupnya.