LANGKAR.ID Banjarmasin — Data and Computational Journalism (DCJ) Workshop and Conference, didukung oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, memberikan pelatihan jurnalisme data dan komputasi untuk peliputan COVID-19 kepada 30 (tiga puluh) peserta yang terdiri dari jurnalis, dosen, dan mahasiswa jurnalistik di Banjarmasin, Maluku, dan sekitarnya. Pelatihan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta untuk menganalisis data secara lebih kritis dan akurat guna menjelaskan realita pandemi secara lebih baik.
“Pelatihan ini merupakan titik awal bagi jurnalis untuk menggunakan pengetahuan yang sudah diberikan untuk diaplikasikan dalam karya jurnalistiknya,” ujar Atase Press di Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta, Michael Quinlan.
Dalam situasi luar biasa seperti pandemi, jurnalis memiliki peran penting dengan memberikan informasi situasi terkini dan berita terbaru terkait COVID-19 – seperti kasus, kebijakan pemerintah, tanggapan masyarakat, temuan ahli medis, analisis di bidang kesehatan dan masih banyak lagi – kepada publik. Jurnalis dalam hal ini berada di barisan depan dalam memerangi disinformasi kepada publik.
Munculnya berbagai data terkait COVID-19, baik dari pemerintah maupun lembaga non profit (LSM) dapat membantu jurnalis untuk menghasilkan pemberitaan yang lebih baik dengan memberikan analisis mendalam namun sebaliknya juga bisa membingungkan jurnalis. Alasannya, sebagian data terkadang tidak konsisten dan terintegrasi di antara berbagai organisasi dan lembaga pemerintah. Tidak hanya itu, minimnya pengetahuan tentang jurnalisme data – membedakan data dengan format benar dan tidak – juga menghambat jurnalis untuk memahami dan mengolah data dari narasumber. Oleh karena itu, DCJ menyadari pelatihan sangat penting dilakukan untuk jurnalis.