LANGKAR.ID, Batulicin – Jalan Nasional Kilometer 171 ambruk sejak September 2022 lalu akibat pertambangan batubara hingga sekarang tak kunjung diperbaiki.
Jalan penghubung dari Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut menuju Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru itu belum bisa dilewati.
Bahkan jalan itu kembali ambruk pada 7 dan 10 Oktober 2022, ruas jalan yang longsor turut menelan rumah warga masuk ke jurang. Namun hingga sekarang tidak ada yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut dan pemerintah belum memperbaiki.
Guna menggantikan ruas jalan yang sudah rusak parah itu, Pemkab Tanah Bumbu bersama instansi terkait membangun jalur alternatif melalui jalan desa dan jalan tambang sepanjang 2,5 kilometer.
Ada dua perusahaan yang memiliki izin pertambangan dilokasi tersebut, yakni PT Mitrajaya Abadi Bersama (MJAB) dan PT Arutmin.
Atas kejadian tersebut Ketua DPW Gerakan Jalan Lurus (GJL) Provinsi Kalsel, Anang Rosadi Adenansi meminta pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut,
Dia bahkan membuat video dengan durasi berdurasi 3 menit 22 detik dimana dia sedang berada di lokasi jalan longsor. Anang menagih janji Jokowi untuk melaporkan jika menemukan jalan rusak di daerah masing-masing.
“Saya ingin menyampaikan hari ini kepada bapak Presiden RI, atas permintaan bapak, bahwasanya segera laporkan kerusakan infrastruktur dimanapun anda berada, laporkan lewat media sosial walaupun sebenarnya laporan lewat media sosial itu bukan tindakan yang baik,” paparnya.
Menurut Anang, pelaporan menggunakan media sosial menandakan bahwa mekanisme daripada kenegaraan ini tidak berjalan lancar.
Harusnya kata dia, ini berjalan dengan normal karena sudah sekitar 9 bulan lebih jalan nasional kilometer 171 Satui hancur akibat aktifitas pertambangan dan sama sekali tidak ada upaya dari pemerintah untuk memperbaikinya.
“Pemerintah sepertinya tidak terlalu konsen dengan Kalsel, sehingga mereka bisa bertindak, boleh dikatakan semena-mena,” tegasnya.
Anang menambahkan, Kalimantan secara umum dan Kalsel secara khusus yang sekarang jalannya hancur lebur itu adalah bagian dari Negara Republik Indonesia yang selama menyuplai APBN, menghidupi listrik di Jawa,
“Hutan kami habis digunduli, sekarang bumi kami dihancurkan untuk menghidupi orang-orang yang tidak hanya di Kalsel dan diluar Kalsel. Tapi hari ini sudah 9 bulan lebih tidak ada respon yang baik terhadap kerusakan ini oleh pemerintah pusat, sehingga harus meminta dibuatkan media sosial,” ujarnya.
“Kalau dia berketuhanan yang Maha Esa tentunya dia dapat memahami, mengerti, bagaimana harus memimpin negara ini agar berkeadilan sosial, tapi yang terjadi hari ini adalah kontrol, pengawasan dan tanggung jawab yang sangat buruk bapak Presiden RI,” sambungnya bernada kritik.
Terakhir, Anang berharap agar video yang dibuatnya dapat betul-betul sampai ke Jokowi.
“Oleh karenanya saya minta, mewakili diri sendiri, kawan-kawan dan orang-orang yang berpesan agar disampaikan kepada bapak Presiden baiki secepat-cepatnya jalan KM 171 Kalsel,” pintanya. (L186)