LANGKAR.ID – Pandemi Covid-19 mulai terkendali di Indonesia. Beberapa daerah mulai menerapkan kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Setelah hampir dua tahun para pelajar bersekolah daring dari rumah masing-masing, kini mereka harus kembali ke sekolah. Berangkat setiap pagi, mengenakan seragam dan belajar di kelas bertemu guru.
Sebagai orang tua atau guru, kita perlu memotivasi mereka untuk terus bergairah belajar, entah di rumah maupun di sekolah. Semua anak memiliki gaya dan kemampuan belajar yang berbeda. Namun sebagian besar anak merupakan pembelajar yang baik, hanya saja harus menemukan titik yang tepat untuk membangkitkan gairah belajar mereka. Setiap siswa yang menerima motivasi yang tepat, dapat menjadi pembelajar yang baik, dan sukses menyerap beragam pelajaran.
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan guru dan orang tua dalam mengembangkan siswa dan anak-anak menjadi pembelajar yang baik, adalah membatasi pembelajaran hanya terjadi di kelas. Padahal berbagai hal di luar kelas bisa jadi justru menjadi sumber utama pembelajaran bagi anak. Perlu ada kebiasaan dan dorongan dari orang tua dan guru untuk memicu gairah belajar bagi anak agar dapat menjadi pembelajar yang baik.
Dilansir dan diterjemahkan dari situs educationcorner.com berikut tips dan strategi yang terbukti akan memotivasi anak Anda untuk belajar. Jika diterapkan dengan benar, niscaya anak atau siswa Anda akan menemukan kegembiraan dalam belajar.
1/ Kembangkan suasana membaca
Beberapa orang akan berpendapat bahwa membaca adalah kunci sukses dalam hidup. Atau minimal berpendapat bahwa membaca adalah kunci keberhasilan dalam belajar. Anak-anak yang mengembangkan cinta membaca, mengembangkan cinta untuk belajar. Anak-anak yang berjuang dengan membaca, berjuang dengan belajar.
Membaca tidak hanya membantu anak-anak mengembangkan kosa kata yang lebih kaya, tetapi juga membantu otak mereka belajar bagaimana memproses konsep dan komunikasi formal. Dan keterampilan yang diperoleh dari membaca jauh melampaui peningkatan kinerja di kelas seni bahasa. Siswa yang membaca dengan baik mengalami peningkatan kemampuan untuk belajar di semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran teknis seperti matematika dan sains.
Bantu anak Anda mengembangkan keterampilan membaca dan kecintaan membaca dengan mengisi dunianya dengan membaca. Sering-seringlah membacakan buku untuk anak Anda. Mintalah anak Anda membaca dengan keras. Ciptakan waktu membaca keluarga di mana semua orang fokus membaca selama 20 menit sehari. Melalui contoh membaca, Anda sendiri dan dengan mengisi ruang kelas dan/atau rumah Anda dengan bahan bacaan (novel, poster, koran, majalah, dll. Ciptakan juga suasana membaca yang akan menunjukkan kepada anak Anda (atau siswa) betapa kebiasaan membaca adalah penting.
Kunci untuk mengembangkan pembaca yang baik adalah membuat membaca menjadi menyenangkan, bukan membuat frustrasi. Jika seorang anak memutuskan bahwa membaca itu membosankan atau membuat frustrasi, mereka tidak akan mau membaca dan kemampuan mereka untuk belajar akan berkurang. Biarkan anak memilih sendiri buku untuk dibaca, bantu mereka membaca, dan ciptakan aktivitas untuk mereka yang membuat membaca menjadi menyenangkan.
Baca juga : Ingin Berhenti Merokok? Kerjakan 10 Kebiasaan ini..!
2/ Letakkan anak Anda di kursi ‘pengemudi’ sebanyak mungkin
Dalam hal pendidikan, semua pengalaman anak-anak adalah kontrol, kontrol, kontrol. Ketika seorang anak merasa dikendalikan, atau di luar kendali dalam hal pendidikan mereka, mereka sering menarik diri dari belajar. Penting untuk membimbing anak-anak melalui proses belajar, tetapi sama pentingnya untuk membiarkan anak-anak memiliki kendali atas pengalaman belajar mereka sendiri. Baik di rumah, atau di dalam kelas, berikan anak-anak kemampuan untuk memiliki masukan langsung ke dalam pilihan belajar mereka. Cara yang baik untuk melakukannya adalah dengan memberikan pilihan kepada anak-anak. Misalnya, ketika menugaskan proyek menulis, biarkan anak-anak memilih topik mereka untuk ditulis.
Sangat di rekomendasikan untuk mengizinkan anak-anak memilih kegiatan ekstrakurikuler mereka sendiri. Semakin banyak kontrol dan masukan yang dapat Anda berikan kepada seorang anak, sehubungan dengan lingkungan belajar, aktivitas, dan gaya mereka, anak akan semakin terlibat dan termotivasi untuk belajar.