BerandaBANUABanjarbaruPanen Perdana Di Wanam : Potensi Pertanian Yang Menjanjikan Di...

Panen Perdana Di Wanam : Potensi Pertanian Yang Menjanjikan Di Papua Selatan

LANGKAR.ID, WANAM, PAPUA SELATAN — Sebuah langkah awal yang penuh harapan terjadi di Kampung Wanam, Kabupaten Mappi, Papua Selatan, pada Jumat, (16/5)Untuk pertama kalinya, masyarakat setempat bersama unsur TNI dan dukungan sektor swasta melaksanakan panen perdana padi di lahan cetak sawah demplot seluas 4 hektare.

Wanam yang selama ini dikenal sebagai daerah rawa dengan akses terbatas dan minim aktivitas pertanian, kini menunjukkan potensi besar sebagai kawasan produktif.

Kegiatan ini tak hanya menandai keberhasilan musim tanam pertama, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa lahan di Wanam memiliki potensi pertanian yang menjanjikan, khususnya untuk komoditas padi. Dalam sambutannya, Kepala Kampung Wanam, Petrus Kahol, yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan bahwa masyarakat mendukung penuh program pemerintah ini.

Pendekatan Sederhana, Hasil yang Menggembirakan Program ini merupakan bagian dari upaya bersama memperkuat ketahanan pangan nasional. Kepala Satgas Ketahanan Pangan, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa padi yang ditanam menggunakan varietas Inpara, jenis padi khusus lahan rawa, dengan pendekatan teknologi yang sederhana dan mudah dipahami masyarakat.

“Karena banyak petani di Wanam belum memiliki pengalaman bercocok tanam, maka kita gunakan metode yang mudah di fahami warga. Alhamdulillah, dari tahap awal ini sudah terlihat hasilnya. Lahan subur, dan panen berjalan baik,” jelasnya.

Warga Wanam bergembira rayakan panen padi perdana.

Hasil panen awal mencatat rata-rata 2,5 hingga 2,8 ton gabah per hektare, meskipun masih menggunakan sistem tanam hambur. Ke depan, dengan penerapan sistem tanam jajar legowo, pemupukan teratur, dan perawatan modern, hasil ini diyakini dapat ditingkatkan secara signifikan.

Panen ini juga menandai perubahan pola konsumsi masyarakat lokal. Warga yang sebelumnya belum terbiasa makan nasi kini mulai menjadikan beras sebagai makanan pokok.

Sebagai bentuk kelanjutan, Satgas Ketahanan Pangan membentuk Brigade Pangan Wanam—kelompok kerja lokal yang akan mengelola dan mengembangkan sawah secara berkelanjutan

Kolaborasi TNI dan Masyarakat membangun Kemandirian salah satu kunci keberhasilan pertanian di Wanam, satgas Ketahanan pangan bersama warga setempat membentuk Brigade Pangan Wanam, kelompok kerja yang fokus pada pengelolaan sawah dan pelatihan pertanian berkelanjutan.

Sinergitas & Soliditas jajaran TNI di Wanam dengan Masyarakat yg tanpa batas merupakan kunci utama keberhasilan pertanian di Wanam hal ini untuk mewujudkan Merauke dimasa depan sebagai lumbung pangan nasional.

“Kami bergotong royong dari awal. Masyarakat sangat antusias, dan kini mulai terbiasa mengonsumsi beras hasil panen sendiri. Ini adalah awal dari perubahan pola hidup dan kemandirian pangan, selain itu Inilah wujud nyata kebersamaan dalam membangun ketahanan pangan. TNI dan masyarakat bahu-membahu tanpa sekat, demi cita-cita menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan nasional di masa depan,” Tambah Mayjen Rizal.

Dukungan luas, harapan besar panen perdana ini turut dihadiri berbagai tokoh masyarakat, unsur TNI, kepolisian, dan perwakilan dari PT Jhonlin Group yang menjadi mitra dalam pengelolaan lahan. Lebih dari 100 orang hadir, termasuk warga dari Kampung Wanam dan Kampung Wogikel, jajaran pemerintah kampung, tokoh agama, dan unsur swasta.

Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ibu Pendeta GPI Wanam, dilanjutkan sambutan, pelaksanaan panen simbolis, dan testimoni warga yang menyampaikan rasa syukur atas hasil yang dicapai.

Masa Depan Pertanian di Tanah Papua
Panen perdana ini menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi pengembangan pertanian di Papua Selatan. Meskipun masih dalam tahap awal, hasilnya memberikan keyakinan bahwa lahan-lahan potensial seperti Wanam dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai bagian dari upaya menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.

“Ke depan, kita ingin masyarakat bisa mandiri dan sejahtera melalui pertanian. Ini bukan sekadar soal panen, tapi tentang membangun masa depan bersama,” tutup Mayjen Rizal dengan penuh harap.(007)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BACA JUGA